September 13, 2012

Silsilah Asal - usul Desa Gombang

Pada zaman dahulu kala, daerah yang sekarang di jadikan nama Desa Gombang merupakan hutan belukar yang angker, banyak pohon -pohon besar dan semak belukar yang penuh dri, gombang -gombang dan sungai -sungai penuh lumpur, serta dihuni binatang - binatang buas, liar seprti macan, monyet, babi hutan, ular, buaya, singa, dan burung-burung hantu yang sangat mengerikan apabila malam telah tiba semuanya mengeluarkan suara yang menakutkan yang membuat bulu kuduk merinding. konon hutan tersebut adalah tempat bersemayamnya para raja lelembut yang di pimpin oleh Raja Mahabraja. Siapa yang berani memasuki hutan itu dipastikan bakal memnemui ajal (MATI). Samapai sekarangpun terkadang masih dijumpai hal-hal yang aneh.
 Pada suatu waktu datanglah kekawasan hutan itu seorang kesatria bernama Ki. Manggis atau Ki. Danalmpa, yang kemudian itu di ikuti rekan-rekannya yang bernama KI. WARDI, KI. KELIPA, KI. JAPAR, KI.GONDE, KI. SYARIP, KI. JAYA LELANAdan KI. LASEM/NYI. LASEM.
 Kedatangan mereka hanya untuk membuaka hutan (babad alas), mereka bekerja dengan telaten, sabar, dan penuh semangat sejak pagi sempai terbenam matahari. setelah areal babad alas cukup luas, mereka membuat rumah untuk tempat beristirahatdan sekaligus membuat jalan dan irigasi. rumah mereka di buat dari kayau dan bambu, atapnya terbuat dari daun kelapa atau daun alang-alang.
Ki. Danalampa membuat pedukuhan serta tempat peribadatan dipinggir jalan untuk dapat istirahat bersamadan bermusyawarah, mereka bertani dan berkebun yaitu menanam padi, gandum, pissang, pepaya, mangga, kelapa, sawo. Tanaman tumbuh dengan subur hingga hasilnyasangat memuaskan, mereka hidup rukun dan makmur, aman tentram tidak kekurangan sandang pangan.
Keadaan seperti itu membuat penduduk dari daerah lain berdatangan untuk turut menetap, terlebih ki. Danalampaselaku pemimpin pedukuhan yang tampak berwibawah sehingga orang lain gembira dan menghormatinya.
 Padukuhan yang dibangun Ki. Danalampa dikenal dengan nama Padukuhan GOMBANG, sebab sebelum babad hutan belantara banyak terdapat gombang atau Kedung (Gombangan). Mendengar pesatnya pedukuhan tersebut pegusten cirebon memutuskan untuk meninjau langsung ke lokasi pedukuhan. Ki Danalampa selaku sesepuh pedukuhan bersama masyarakatnyamempersiapkan kunjungan tersebut secara istimewa, antara lain membuat balai agung berkaki delapan yang disiapkan khusus oleh Ki Japar lengkap dengan umbul umbul dan janur.
ROmbongan pegusten dari CIrebon dipimpin oleh Syekh Syarif Hidayatullah (Sultan Cirebon) yang juga bermaksud untuk meninjau keadaan rakyat di padukuhan itu. Bersama - sama menyambut tamu agung dengan sorak sorai penuh rasa gembira. setelah rombongan tamu agung berkeliling keseluruh pelosok pedukuhan, lalu beristirahat dibalai agung yang telah disediakan dan berbincang - bincang dengan para sesepuh pedukuhan yaitu: Ki Jaya Lelana, Ki Kelipa, Ki Japar, Ki Lasem, dan Ki Danalampa selaku pemimpin padukuhan.
Suasana pedukuhan tampak begitu undah dan menarik perhatiaan karena dihiasi dekorasi umbul-umbul yang beraneka ragam warna dan janur kuning yang bentuknya beraneka ragam. seluruh masyarakat yang hadir memakai pakaian yang bagus sambil duduk silah dengan tenang dan sopan. pada pertemuan itu Ki Danalampa menyerahkan hasil karyanya berupa hasil bumi sebagai tanda bakti kepada pegusten dalem Cirebon dengan disaksikan oleh seluruh rakyatnya.
Ki Danalampa memohon kepada Sultan Cirebon agar daerahnya diberi nama dan diterima sebagai bagian dari wilayah kesultanan Cirebon. Pegusten Cirebon mengucapkan terima kasih kepada Ki Danalampa bersama seluruh rakyatnya sehubungan dengan jasa mereka membangun pedukuhan memperluas wilayah kekuasaan Cirebon. Dengan penuuh bijaksana dan atas namapermohona masyarakat, pegusten Cirebon meresmikan nama padukhuan Gombang yang menjadi Desa Gombang termasuk dalam wilayah kecamatan Plumbon.